RI News – Saham bank raksasa atau bank dengan modal inti lebih dari Rp 70 triliun yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus menjadi tumpuan sektor perbankan tahun ini.
Dari 10 bank teratas yang melaporkan kinerja saham terbaik di tahun 2022, empat bank jumbo masih menempati urutan teratas.
Bahkan, harga saham 10 bank tersebut lebih cepat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berdasarkan data RTI Business, IHSG menguat 3,41 persen year-to-date hingga awal perdagangan hari ini (19 Desember 2022), atau year-to-date (ytd). IHSG ditemukan mencapai Rp 6.802 pada Jumat (19/12/2022).
Sementara itu, BMRI mencatat kenaikan saham hingga 41,64 persen sejak awal tahun. Harga saham Bank Mandir memuncak pada 10.900 rubel pada awal Desember 2022. Kemudian harga terendah pada Januari 2022 adalah 7.025 rubel.
Harga saham BBNI naik 38,89% year-on-year. BBNI mencapai harga tertingginya pada akhir November dengan Rp9.900. Sedangkan harga saham BBNI terendah tahun ini berada di level Rp 6.725 pada Januari 2022.
BBRI telah melihat harga sahamnya naik 19,46 persen tahun ini. Harga saham BBRI tertinggi Rp 4.980 pada Desember 2022. Harga saham terendah Rp 4.040 pada Juli 2022.
BBCA telah melihat harga sahamnya naik 17,12 persen tahun ini. Harga saham BCA mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar Rs 9.300 pada bulan November. Kemudian harga terendah BCA berada di level Rp 7.000 pada Juli 2022.
Tanggapan Analis Terhadap 4 Bank Raksasa
Arjun Ajwani, analis riset Infovesta Capital Advisor, mengatakan harga saham empat emiten bank terbesar sepanjang tahun ini naik pesat ditopang fundamental yang sangat kuat.
“Ini dibuktikan dengan kinerja laporan keuangan mereka yang menurut saya cukup baik,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (23/12/2022).
Bahkan, laba bersih empat bank besar tumbuh pesat year-on-year (y/y/y) di kuartal III 2022. Misalnya, BRI dan anak usaha berhasil membukukan laba bersih Rp 39,31 triliun per tahun. Q3/2022, mewakili pertumbuhan year-on-year sebesar 106,14 persen.
Bank Mandiri melaporkan laba Rp 30,7 triliun pada kuartal III 2022, atau 59,4 persen year-on-year. Kemudian BCA dan anak usahanya membukukan laba bersih Rp 29 triliun hingga kuartal III 2022. Jumlah tersebut meningkat 24,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BNI kemudian mengumumkan membukukan laba bersih Rp 13,7 triliun pada kuartal III 2022, naik 76,8 persen year-on-year.
Selain profitabilitas, indikator lain yang menggambarkan kesehatan bank juga cukup mengesankan. Debt to Asset Ratio (LAR) cenderung menurun dan Liquid Coverage Ratio (LCR) meningkat.
“Ini semua adalah katalisator yang saya yakini telah mendorong harga emiten bank besar lebih tinggi tahun ini,” kata Arjun.