Tangerang, Kamis, 12 Desember 2024. Sekitar pukul 08.30 WIB, suasana di kantor BPOM Tangerang terasa berbeda. Pintu ruang rapat terbuka, menyambut Farmasis Indonesia Bersatu (FIB) yang dipimpin oleh apt. Ilham Hidayat, Presidium Nasional, dan apt. Mona Aprillia, Presidium Provinsi Banten. Hari itu, mereka dijadwalkan bertemu langsung dengan Kepala BPOM Tangerang, M. Sony Mughofir, S.Si.
Setelah saling berjabat tangan, pertemuan dimulai dengan perkenalan singkat. Aura hangat dan penuh antusias langsung terasa. “Kami sangat menghargai kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan BPOM Tangerang,” ujar apt. Ilham, membuka pertemuan. Suasana semakin cair ketika M. Sony menyambut dengan senyum ramah, menyatakan dukungannya terhadap profesi apoteker sebagai salah satu mitra strategis BPOM.
Diskusi mengalir santai namun berbobot. Isu pertama yang diangkat adalah ancaman Antimicrobial Resistance (AMR). Kedua pihak sepakat bahwa pengendalian penggunaan antibiotik memerlukan peran aktif apoteker, terutama dalam edukasi masyarakat.
Pembahasan berlanjut ke distribusi obat bebas dan bebas terbatas, terutama di fasilitas HMS (Hypermarket, Minimarket dan Supermarket). “Kami perlu memastikan pengawasan tetap berjalan, namun juga mengedukasi para pelaku usaha kecil agar memahami tanggung jawab mereka,” kata M. Sony. FIB menawarkan gagasan sinergi untuk menjembatani komunikasi antara pelaku usaha dan regulator, dalam hal keterlibatan profesi apoteker dalam pengelolaan dan pendistribusian di fasilitas HMS.
Yang paling menarik perhatian adalah pemaparan program inovatif BPOM Tangerang terkait penanggulangan sampah sisa obat di masyarakat. Program ini dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dari limbah farmasi. “Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Kolaborasi dengan apoteker sangat penting, terutama dalam sosialisasi dan pengumpulan sampah obat dari masyarakat,” jelas M. Sony.
Waktu berlalu cepat, dan diskusi harus diakhiri karena agenda padat kedua belah pihak. Meski singkat, pertemuan tersebut sarat makna. Sebelum berpisah, apt. Ilham menyampaikan harapan, “Kami percaya bahwa dengan sinergi seperti ini, mutu layanan kefarmasian akan terus meningkat.”
Dipenghujung audiensi, senyuman hangat dan jabat tangan erat menandai semangat kolaborasi yang baru saja terbangun. Seperti pagi cerah di Tangerang, audiensi ini meninggalkan optimisme baru untuk masa depan layanan kefarmasian di Indonesia.
______________
Sinergi adalah kunci. Bersama, kita wujudkan layanan kesehatan yang lebih baik.
Oleh :
apt Ilham Hidayat
Presidium Nasional FIB