RI News – Mantan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita dibebaskan dari tahanan Polda Jawa Timur. Hal tersebut membuat geram Aremania dalam proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
Geram atas tindakan Polda Jatim yang membebaskan Akhmad Hadian Lukita, salah satu Aremania, Ambon Fanda menganggap bahwa insiden ini hanya lelucon hukum di Indonesia.
“Apa namanya kalau bukan lelucon hukum? ,” tanyanya, dari enam tersangka awal, lima berkasnya sudah lengkap. Cuma Hadian yang tidak lengkap dan akhirnya dibebaskan.
“Kalau kita bilang proses hukum Indonesia menang aneh-aneh gimana gitu. Nyatanya memang aneh. Logikanya kan semua berjalan beriringan, semua bisa sama, berkasnya sama (P21 alias lengkap),” kata Ambon, Kamis (22/12/2022).
Menurutnya, jika ada satu yang berkasnya belum dilengkapi kan lucu, dan terlihat adanya perlakuan berbeda dalam penegakkan hukum.
“Kita tahu ini kan Direktur Utama, perlakuannya sudah pasti berbeda. Kita tahu hukum di Indonesia seperti apa,” ujar Ambon.
Aremania saat ini sedang mempelajari dan menunggu jalannya proses hukum lanjutan atas tersangka Tragedi Kanjuruhan. Dalam kasus ini, polisi menetapkan enam tersangka atas Tragedi Kanjuruhan tiga tersangka warga sipil dijerat dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 dan/atau Pasal 103 ayat (1) juncto Pasal 52 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Mereka adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.
Untuk tiga anggota polisi dijerat dengan pasal 359 dan atau pasal 360 KUHP tentang kelalaian. Mereka adalah, Kepala Bagian Operasional Polres Malang Komisaris Polisi Wahyu Setyo Pranoto, Deputi III Danyon Brimob Polda Jatim Ajun Komisaris Polisi Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Sidik Achmadi.
“Walau begitu, sebenarnya kami menolak P21 itu karena tidak sesuai keinginan Aremania. Kan disitu tidak ada pasal pembunuhan dan pembunuhan berencana seperti yang dituntut Aremania,” tutur Ambon.