RI News – Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% memiliki dampak luas pada perekonomian, termasuk bagi karyawan. Meskipun PPN adalah pajak atas barang dan Jasa, implikasinya terhadap daya beli dan kesejahteraan karyawan perlu dicermati. bisa berdampak langsung pada pengeluaran sehari-hari karyawan. Untuk menghadapinya, karyawan perlu strategi finansial yang efektif agar tetap dapat memenuhi kebutuhan tanpa mengorbankan tabungan atau kesejahteraan. Berikut beberapa siasat yang bisa dilakukan:
- Evaluasi dan Prioritaskan Pengeluaran
- Pilah kebutuhan primer dan sekunder: Fokuskan anggaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi.
- Kurangi pengeluaran yang tidak penting: Tunda pembelian barang-barang tersier atau layanan hiburan yang tidak mendesak.
- Pantau pengeluaran bulanan: Gunakan aplikasi keuangan untuk mencatat dan mengevaluasi pengeluaran.
2. Cermat berbelanja
- Belanja bijak: Pilih merek generik atau diskon untuk kebutuhan rumah tangga.
- Gunakan promo: Manfaatkan diskon, cashback, atau poin reward saat berbelanja.
- Bandingkan harga: Belanja di toko atau platform yang menawarkan harga terbaik
3. Tingkatkan Literasi Keuangan
- Pelajari pengelolaan anggaran: Ikuti webinar atau baca buku tentang manajemen keuangan pribadi.
- Bangun dana darurat: Sisihkan sebagian kecil penghasilan untuk menghadapi kenaikan biaya tak terduga.
- Kurangi utang konsumtif: Fokus melunasi utang yang memiliki bunga tinggi, seperti kartu kredit.
- Proteksi : Mulai persiapkan proteksi diri seperti asuransi untuk pensiun, jiwa dan pendidikan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik,
Rencana kenaikan PPN 12% bisa menjadi tantangan bagi karyawan, tetapi dengan pengelolaan keuangan yang cerdas dan disiplin, dampaknya dapat diminimalkan. Karyawan disarankan untuk lebih bijak dalam mengatur pengeluaran, mencari tambahan pendapatan, dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjaga stabilitas finansial.