RI News – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui UPTD Pengelolaan Air Minum (PAM) pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) terus menyosialisasikan terkait dampak pemanfaatan air tanah bagi kehidupan masyarakat.
Dalam sosialisasi UPTD PAM disebutkan bahwa badan kesehatan dunia atau WHO merilis artikel terkait pemanfaatan air tanah. Di mana menurut data WHO itu, dua miliar orang minum air tanah yang telah tercemar. Sedangkan data dari UNICEF, hampir 70 persen sumber air minum di Indonesia tercemar limbah tinja.
Sementara di Kota Tangsel, berdasarkan data dari Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) tahun 2023 tercatat pemanfaatan air tanah atau air sumur masih mendominasi di lingkungan masyarakat dengan 81.84 persen, air kemasan 14.42 persen dan air PAM 3.74 persen.
Berangkat dari data tersebut, Kepala UPTD PAM M. Hafiz mengatakan pemanfaatan air tanah untuk kehidupan masyarakat harus betul-betul diperhatikan. Terlebih, mayoritas masyarakat di Kota Tangsel masih memanfaatkan air tanah untuk berbagai keperluan.
“Sosialisasi ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan air bersih yang sehat,” kata Kepala UPTD PAM Tangsel, M. Hafiz.
Menurutnya, tingginya penggunaan air tanah atau air sumur dapat memengaruhi kualitas dan ketersediaan air tanah jika tidak dikelola dengan baik. Maka itu, masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan air tanah dengan baik melalui sosialisasi yang gencar dilakukan.
Tak hanya mempengaruhi kualitas dan ketersediaan, pemanfaatan air tanah juga rawan terkontaminasi dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk diare, tipus, hingga hepatitis. Terlebih, air tanah yang tercemar bahan kimia seperti arsenik atau limbah industri dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
“Kalau air tanah tidak dikelola dengan baik, akan berdampak terhadap penurunan jumlah debit air, penurunan muka air tanah, intrusi air laut, dan penurunan mutu air tanah,” M. Hafiz menambahkan.
Maka itu, pihaknya ingin terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air dengan baik. “Melalui UPT PAM, kami melakukan sosialisasi dampak pemanfaatan air tanah. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air tanah yang berkelanjutan,” tandasnya. (Adv)