Jakarta, 12 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh pada tanggal 12 November Farmasis Indonesia Bersatu (FIB) meluncurkan sebuah buku yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, berjudul “Buku Pintar Pasien: Apoteker dan Obat“. Buku ini dihadirkan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat mengenai fungsi praktik apoteker dalam memberikan pelayanan pengobatan yang tepat dan aman.
Pada acara peluncuran buku yang dihadiri oleh berbagai pihak, Presidium Nasional FIB apt. Roviq Adi Prabowo, RFP., CT.NNLP yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menyatakan bahwa buku ini sangat penting dibaca oleh masyarakat awam. “Selama ini banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari bahwa dalam proses pengobatan mereka, apoteker memiliki fungsi yang sangat vital, baik di apotek, klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Buku ini memberikan penjelasan yang mudah dipahami mengenai ketepatan obat, jenis obat, serta cara memanfaatkan layanan apoteker dengan benar,” ujar Presidium Nasional FIB.
Buku ini hadir untuk membuka wawasan masyarakat tentang praktik apoteker dan bagaimana profesi ini berkontribusi pada keberhasilan terapi pasien. Di dalamnya, terdapat berbagai topik menarik seperti:
- Pengenalan apotek dan pelayanan kefarmasian
- Teleapoteker sebagai inovasi layanan apotek jarak jauh
- Jenis dan klasifikasi obat serta cara pemilihan obat yang tepat
- Ketepatan obat dalam pengobatan untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan
- Sarana kefarmasian yang tersedia di apotek, klinik, puskesmas, dan rumah sakit
- Pengalaman nyata dari beberapa masyarakat yang telah merasakan manfaat langsung dari layanan apoteker dalam pengelolaan pengobatan mereka.
Buku ini menjadi penting karena menyadarkan masyarakat bahwa apoteker bukan hanya bertanggung jawab dalam menyediakan obat tetapi juga memiliki kompetensi untuk memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat, dosis, serta efek samping yang mungkin timbul. Pendampingan apoteker dalam terapi pengobatan dapat meningkatkan efektivitas dan keamanan pengobatan pasien.
“Tujuan kami meluncurkan buku ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketepatan obat dalam terapi medis. Diharapkan setelah membaca buku ini, masyarakat akan lebih memberdayakan apoteker dalam setiap langkah pengobatan mereka. Terlebih, dengan hadirnya teleapoteker, masyarakat kini semakin mudah mengakses layanan apoteker melalui teknologi komunikasi,” tambah apt. Roviq Adi Prabowo selaku Presidium Nasional FIB.
Buku Pintar Pasien: Apoteker dan Obat diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi semua kalangan baik bagi pasien yang membutuhkan informasi lebih tentang pengobatan mereka, maupun bagi masyarakat umum yang ingin lebih memahami pentingnya praktik apoteker dalam dunia kesehatan. Dengan informasi yang jelas dan praktis diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sepenuhnya layanan yang diberikan oleh apoteker serta memastikan pengobatan yang mereka terima lebih tepat, aman, dan efektif.
Peluncuran buku ini merupakan langkah penting dalam upaya FIB untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan memperkuat peran apoteker sebagai tenaga kesehatan yang tidak hanya menyediakan obat, tetapi juga turut berperan dalam proses penyembuhan pasien