RI News – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, pasokan beras yang tersedia di Indonesia akan tetap mencukupi hingga awal 2024 meski dampak kekeringan akibat El Nino kini melanda beberapa wilayah Tanah Air.
I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Ketersediaan dan Ketahanan Pangan Badan Panas, menjelaskan produksi beras masih relatif baik, meski data yang ada perlu disesuaikan 1-2%.
Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan, khususnya beras, sebenarnya tidak menjadi masalah. Selain itu, surplus produksi beras yang terjadi pada bulan Mei-Juni juga berkontribusi dalam penyiapan cadangan pangan.
Proyeksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El NiƱo lemah hingga sedang diperkirakan akan memuncak pada Agustus-September 2023 lalu.
Namun, Astawa juga mengatakan kekeringan akibat El Nino akan berdampak pada produk lain seperti cabai. Selain cabai, produksi ayam dan telur juga akan sangat terpengaruh.
Astawa menjelaskan, cuaca yang terlalu panas atau terlalu lembab akibat El Nino dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi cabai. Selain itu, kondisi cuaca yang panas juga dapat mempengaruhi produksi telur dan ayam. Meski begitu, Bapanas memastikan cadangan pangan yang mereka miliki masih cukup memadai.
Astawa menjelaskan, berdasarkan kajian yang telah dilakukan Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Bapanas, dampak El Nino terhadap ketahanan pangan masih bisa diatasi. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah mitigasi terlebih dahulu untuk menghadapi potensi dampak El Nino.
Bapanas terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan cadangan pangan. Astawa mengatakan kerja sama telah dilakukan dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan produksi pangan agar tetap tersedia.
Selain itu, Bapanas juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan cadangan pangan yang cukup untuk mengatasi dampak tak terduga El Nino.
Sebelumnya, pemerintah sudah meminta kepada Perum Bulog untuk terus meningkatkan konsumsi beras dalam negeri dan menerapkan penuh kuota impor 2 juta ton pada 2023. Hal ini akan menjaga stok beras di Perum Bulog sekitar 1,2 juta ton hingga akhir tahun. tahun ini.