RI News – Politisi PDIP Deddy Yevry Sitorus turut mengumumkan nama-nama kader partainya dan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, yang diusulkan sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun 2024.
Deddy terkekeh seperti meyindir tentang wacana itu. Menurutnya, usulan Gibran untuk ikut Prabowo sudah bagus.
“Hehehe, ya, baguslah,” kata Deddy, Sekretaris kelompok koordinasi relawan Ganjar Pranowo, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/3).
Namun, Deddy juga menilai Gerindra sangat meyakini Wali Kota Surakarta. Memang, menurut dia, Gerindra adalah pihak yang terlibat mendorong perubahan batas usia cawapres yang saat ini sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Pernyataan Deddy merujuk pada proses gugatan calon presiden dan wakil presiden yang dibatasi usia ke Mahkamah Konstitusi saat ini. Para penggugat meminta Mahkamah Konstitusi mengganti batas usia calon presiden dan wakil presiden dari 40 menjadi 35 tahun.
“Kan memang para pihak yang mengusulkan amandemen UU Pemilu itu kader-kader Gerindra. Jadi memang patut diduga bahwa Gerindra ingin mendorong Gibran untuk jadi cawapres Prabowo,” kata Deddy. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Partai Gerindra terkait nama Gibran yang akan disandingkan dengan Prabowo.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid sebelumnya melihat Prabowo Subianto dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan ideal untuk pemilihan presiden 2024.
Nama Prabowo sempat disinggung sejumlah Ketua DPD Golkar saat bertemu dengan Ketua Golkar Airlangga Hartato di Bali akhir pekan lalu. Nusron-lah yang mencalonkan nama Gibran sebagai wakil presiden.
“Kalau misal usulan DPD dan usulan saya dijahit dan diramu juga bagus, Prabowo-Gibran. Ini juga ideal,” kata Nusron, Senin (1/8).
Gibran menjelaskan posisinya dalam wacana ini. Dia merasa tidak mungkin menjadi Wakil Presiden karena beberapa keterbatasan.
“Enggak mungkin, wis tak jawab (sudah saya jawab),” ujarnya di Solo, Kamis (3/8).
Gibran menegaskan dirinya belum cukup umur untuk menjadi cawapres. Selain itu, putra sulung Presiden Jokowi ini juga merasa kekurangan dalam segala hal.
“Sudah saya jawab, umur belum cukup, ilmunya belum cukup, semua belum cukup. Aku kudu piye meneh? (saya harus bagaimana lagi?),” ujarnya.