RI News – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya akan menurunkan penerbitan surat utang menjadi Rp350 triliun dari yang sebelumnya mencapai Rp712,9 triliun. Dengan demikian, total utang hanya Rp 362,9 triliun.
“Jadi kita menurunkan sangat drastis, 50 persen sendiri, hampir 50 persen ya,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Dengan cara itu, kata Sri Mulyani, emisi SBN akan berkurang cukup drastis. Namun, prospek hingga akhir tahun masih belum pasti.
“Outlook sampai akhir tahun ya nanti kita lihat, ini kan berdasarkan outlook defisit yang kami sampaikan 2,28 persen dari PDB,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan melihat hasil hingga Juli yang masih surplus dan masih bagus. Selain itu, menjelang akhir tahun, peningkatan belanja kementerian dan juga lembaga akan meningkat.
“Tapi nanti seperti biasa, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) akselerasinya akan sangat tinggi pada kuartal terakhir,” ujarnya.
Di sisi lain, bagaimanapun, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan bahwa pendapatan secara umum cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Dengan begitu, dia optimis akan ada keseimbangan dalam laporan keuangan.
“Jadi nanti ini akan balancing, namun kami sudah cukup optimis kemarin pada review pertengahan tahun bahwa issuance utang negara, SBN kita, akan turun Rp 350 triliun atau sekitar 50 persen dari yang tadinya di dalam APBN kita ,” katanya.
Dengan adanya penghematan ini, dia berharap SBN akan berkinerja baik sehingga keuntungan bisa lebih kompetitif dan cost of capital akan menjadi lebih baik.