RI NEWS – Sebanyak 270 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka mencabut baiat kepada kelompok yang diproklamirkan oleh Sekarmaji Kartosoewirjo pada 7 Agustus 1949 tersebut.
Saat mengucapkan ikrar, mantan anggota NII yang terdiri dari lansia dan anak-anak itu tampak mengenakan masker dan ikat kepala berwarna merah putih.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyebut, mantan angota dan simpatisan NII yang telah berikrar kepada NKRI itu merupakan saudara sebangsa dan se-tanah air.
“Karena bagaimanapun juga bapak ibu ini, kawan-kawan kita, mungkin ada adik-adik kita di sini. Ini semua merupakan warga Kota Tangsel yang kita cintai, dan memang kita adalah warga NKRI,” ungkap Pilar usai ikrar bersama di Aula Blandongan, Kantor Wali Kota Tangsel, Senin 5 Desember 2022.
Direktur Pencegahan Densus 88 Polri, Brigjen Pol. Ami Prindani mengingatkan, tingginya potensi radikalisme pada sejumlah daerah di tanah air. Karena itu, perlu terus dilakukan upaya pendekatan untuk menyadarkan para simpatisan dari kelompok radikal tersebut.
“Ini harus kita lakukan pendekatan, penggalangan supaya mereka kembali. Karena tidak mungkin yang radikal itu kita tangkap semua, kita proses semua. Tidak mungkin cukup tahanan kita. Karena faktanya mereka banyak yang tidak tahu bahwa kelompok atau ajaran yang mereka ikuti radikal, atau dilarang oleh negara,” ungkap dia.
Dia mengaku sampai saat ini masih menghimpun jumlah simpatisan dan anggota dari kelompok radikal seperti NII di Indonesia.
“Kita belum bisa pastikan, karena belum ada ukuran yang pasti untuk bisa menentukan jumlah radikalisme dan terorisme, karena semuanya masih dinamis sekali,” katanya.
Sementara itu. Kasubbag TU Kemenag Tangsel, menjelaskan, munculnya kebencian terhadap negara dan pemerintah karena informasi hoax yang beredar di masyarakat.
“Informasi yang beredar seolah negara ini zalim. Negara tidak memberikan kesempatan untuk mereka sehingga ketemu dengan kelompok yang sudah punya pemikiran radikal. yang sebenarnya mereka tidak mengerti,” ujarnya.
Di samping itu, dia mengaku merasa haru menyaksikan 270 mantan anggota NII itu mengucapkan ikrar setia kepada NKRI.
“Beberapa dari mereka ada yang menitikkan air mata. Mengakui kekhilafahannya dan mengakui Pancasila sebagai satu-satunya falsafah di NKRI,” tukasnya.